Sabtu 7
September 2013. Hari itu kami, COGS, lagi KTB dan memPAkan Bab 11 dari Buku
TPPB (Tokoh Perempuan dalam Perjanjian
Baru) yang taat dan yang sesat. Satu bab lagi dan kami telah menyelesaikan 3
buku PA selama 3 tahun. Tiba-tiba Mega mendapat sms dari kakaknya “Lagi apa?”,
Mega bales “lagi KTB kak.” Kakak Mega membalas lagi “Bah, lalap KTB tapi paling
sate juga bakal bolong-bolong kalau pulang” #KiraKiraSepertiILah.. Dan jleb
jleb jleb..
Setiap minggu aplikasi setelah
PA kami pasti selalu sama “Sate biar ga bolong2”, “Sate biar disiplin bisa pagi”,
“jam doa biar teratur”, “pola hidup biar teratur” deelel.. 3 buku PA dan masih seperti masih belajar
buku MHB (memulai hidup baru). Bahkan untuk sekedar satepun masih jatuh
bangun.. huffttt....
Dan
akhirnya kami membuat satu proktat untuk saling mengirimkan hasil satenya
sebelum jam 7 pagi mulai besok pagi (8 September 2013) sampai saat wisuda
tar. Kenapa sampai wisuda? Karena
berdasarkan hasil penelitian orang lain (ntah sapa orangnya) disebutkan bahwa
apabila kita teratur melakukan sesuatu selam 21 hari berturut-turut maka kita
akan terbiasa melakukannya sebagai kebiasaan. Malam harinya aku mengingatkan
temen-temen agar tidak begadang agar besok paginya bisa sate, tapi ternyata oh
ternyata akulah yang gagal. Sebenernya aku udah tidur cepet sih, tapi tengah
malem digigit nyamuk dan akhirnya ga bisa tidur dan akhirnya susah bangun
pagi.. hufftt..
Akhirnya
akulah yang kena hukuman, hukuman bagi yang gagal adalah nulis di blog hasil PA
sari MHB, KTK dan TPPB.. So, karena kemaren baru aja PA bab 11 TPPB, aku share
hasil PA kemarin *masih freesh.. xixixixixixi :D
Dalam
TPPB 11, kami belajar dari Eudia dan Sintikhe yang diberi judul “Perempuan
dalam Konflik”, bacaan diambil dari Fil 3:20-4:9 dan 2:1-8. Disini aku hanya
berfokus pada Fil3:20-4:9 karena Fil2:1-8 sudah pernah dibahas di buku KTK
(Ketuhanan Kristus) bab 7 *maybe bakal di bahas sama yang lain kalo kena
hukuman :p
OBSERVASI
3:20 Karena
kewargaan d kita adalah di dalam sorga1 , e dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus
Kristus f sebagai Juruselamat,
Kewargaan à ef 2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan
pendatang, w melainkan kawan sewarga x dari orang-orang kudus dan anggota-anggota
keluarga y Allah.
Hal ini berarti kita adalah anggota keluarga
Allah/anak Allah, oleh karena itu, marilah kita bersikap dan berperilaku
selayaknya anak-anak Allah.
3:21 yang
akan mengubah tubuh g kita yang hina ini, sehingga serupa dengan
tubuh-Nya h yang mulia, menurut kuasa-Nya i yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada
diri-Nya.
Mengubah
tubuh 1Kor 15:43-53 (TB)
15:43 Ditaburkan
dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan,
dibangkitkan dalam kekuatan.
à Tuhan membuat kita mampu mengatasi segala kelemahan dan kehinaan
4:1 Karena
itu, kita-kita yang kukasihi dan yang kurindukan, j sukacitaku dan mahkotaku, berdirilah juga dengan
teguh k dalam Tuhan, hai kita-kitaku yang kekasih!
Nasihat-nasihat terakhir
Mereka adalah orang kristen yang aktif (ay
3). Sekalipun mereka adalah orang perempuan, tetapi mereka melayani /
mengabarkan Injil dan betul-betul melayani mati-matian. Dari ay 3, dikatakan bahwa dahulu mereka berjuang
bersama-sama dengan Paulus dalam Pekabaran Injil, maka dapatlah disimpulkan
bahwa dahulu mereka mempunyai hubungan yang baik. Tetapi, sekarang hubungan
mereka berubah. Apa yang terjadi di antara mereka?
Dalam ay 2 dikatakan bahwa Paulus menasehati mereka supaya
'sehati sepikir dalam Tuhan'. Jadi, rupa-rupanya mereka bukan saling membenci,
bermusuhan, gegeran secara terbuka dsb. Di antara mereka mungkin hanya ada
keretakan yang disebabkan oleh ketidakcocokan dalam cara bekerja.
sehati
sepikir (fil 2:2) karena itu sempurnakanlah v sukacitaku
dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, w dalam
satu kasih, satu jiwa, x satu
tujuan à hal inilah yang
selayaknya dilakukan oleh orang-orang yang berada dalam Kristus.
Ketidaksepakatan antara Euodia dan Sintikhe cukup serius untuk disebutkan dalam surat untuk dibaca publik, tetapi Paulus tampaknya yakin bahwa "para wanita" (ayat 3) akan didamaikan. Caranya menangani situasi adalah model bijaksana - ia tidak langsung turun tangan tetapi mendorong orang lain yang lebih dekat dengan situasi tersebut untuk merelaikan karena saat itu Paulus sedang berada di penjara.
Ketidaksepakatan antara Euodia dan Sintikhe cukup serius untuk disebutkan dalam surat untuk dibaca publik, tetapi Paulus tampaknya yakin bahwa "para wanita" (ayat 3) akan didamaikan. Caranya menangani situasi adalah model bijaksana - ia tidak langsung turun tangan tetapi mendorong orang lain yang lebih dekat dengan situasi tersebut untuk merelaikan karena saat itu Paulus sedang berada di penjara.
4:3 Bahkan,
kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena
mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan
Klemens dan kawan-kawanku sekerja m yang
lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan. n
Kitab Kehidupan. Paulus tahu bahwa
nama-nama mereka tercantum dalam Kitab Kehidupan dari buah kehidupan mereka
(Mat 7:15-20), yang menunjukkan iman mereka dan dari wahyu Tuhan.
Tercantumnya nama mereka dalam Kitab
Kehidupan jelas membuktikan bahwa mereka adalah orang pilihan dan orang kristen
yang sejati! Adanya keretakan di antara mereka, tidak membuktikan bahwa mereka
adalah orang kafir! Ingat bahwa Paulus dan Barnabas yang begitu rohanipun, bisa
mengalami perpecahan (Kis 15:35-39).
Dari apa yang Paulus lakukan dalam
ay 2-3, terlihat bahwa ia mengang-gap keretakan ini sebagai sesuatu yang
serius. Ini disebabkan karena hubungan kita dengan sesama saling mempengaruhi
dengan hubung-an kita dengan Tuhan, kalau hubungan dengan Allah rusak, maka
hubungan dengan sesama juga akan rusak, begitupun sebaliknya.
Keretakan antara Euodia dan Sintikhe
sedikit banyak akan me-renggangkan hubungan mereka dengan Allah! Keretakan
antara mereka berdua menyebabkan mereka sukar / tidak bisa bekerja sama. Dan
ini akan mempengaruhi pelayanan dari seluruh gereja Filipi! Keretakan ini bisa
berkembang menjadi sesuatu yang lebih besar, seperti kebencian, pertengkaran
yang terbuka dsb!
Orang percaya harus bersukacita dan memperoleh kekuatan dengan
mengingat akan kasih karunia dan dekatnya Tuhan serta janji-janji-Nya (lihat
cat. --> Fili
1:4). saat
itu Paulus sedang ada dalam penjara Filipi, tetapi ia bisa menyuruh orang lain
untuk bersukacita. Biasanya, kalau kita sedang menderita, maka yang kita
harapkan dari orang lain adalah supaya ia berdoa bagi kita, menghibur kita,
meno-long kita dsb. Tetapi Paulus justru menyuruh jemaat Filipi untuk
bersukacita! ia bukan hanya menyuruh jemaat Filipi untuk bersukacita, tetapi ia
sendiri juga bisa bersukacita di tengah-tengah penderitaannya (bdk. 1:4,18 2:18
4:10 2Kor 6:10).
'Kebaikan hati'. NIV: 'gentleness' (=
kelemahlembutan). Kalau kita betul-betul hidup baik hati, dengan motivasi untuk
memuliakan Allah, maka dengan sendirinya orang-orang di sekitar kita akan
melihat, dan tahu, dan bahkan mengalami, kebaikan hati kita.
Tuhan itu dekat (ay 5b). Ay 5b:
'Tuhan sudah dekat'. Terjemahan ini kurang tepat! NIV / NASB /
Lit menterjemahkan 'the Lord is near' (= Tuhan itu dekat). Ini
memberikan 2 kemungkinan arti yaitu Tuhan selalu dekat / hadir bersama kita dan
Kedatangan Tuhan Yesus yang keduakalinya sudah dekat (bdk. Yak 5:7-11).
4:6 Janganlah
hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga 4 , q tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu
kepada Allah r dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
Jangan kuatir tentang apapun juga (ay 6a):
Takut / kuatir jelas merupakan dosa,
karena takut / kuatir menunjukkan ketidakpercayaan kepada Allah (bdk. Mat
6:25-34 8:26). Disamping itu, takut / kuatir jelas bertentangan sekali dengan
damai. Dimana ada rasa takut / kekuatiran, pasti tidak ada damai.
Berdoa dengan ucapan syukur (ay 6b):
'Seven days without prayer makes one weak' (= tujuh hari tanpa doa membuat
seseorang jadi lemah). Ini adalah permainan kata yang indah,
karena 7 hari sebetulnya adalah one week (= satu minggu),
tetapi 7 hari tanpa doa membuat seseorang menjadi weak (=
lemah).
'Segala hal' (ay 6) à 'There is nothing too great for God's
power; and nothing too small for his fatherly care' (= tidak ada yang terlalu besar
untuk kuasa Allah, dan tidak ada yang terlalu kecil untuk kasih / perhatian
kebapaanNya). Kita tidak boleh takut / sungkan untuk
meminta sesuatu yang besar kepada Allah! Sebetulnya dengan kita berani meminta
sesuatu yang besar kepada Allah, maka kita menghargai / mengakui kebesaran
Allah yang sanggup memberikan hal yang bagaimanapun besarnya. Juga, kalau Tuhan menyuruh kita untuk membawa segala
hal dalam doa kepadaNya, maka itu memberikan jaminan kepada kita bahwa Ia tidak
mungkin bosan dengan permintaan / doa kita. Karena itu, di dalam berdoa kepada
Tuhan, jangan sekali-kali berpikir bahwa Tuhan bisa bosan mendengar doa kita!
4:7 Damai
sejahtera Allah, s yang
melampaui segala akal, t akan
memelihara hati dan pikiranmu 5 dalam Kristus Yesus.
'Damai sejahtera Allah' (ay 7). karena
adanya doa yang disertai iman / trust dan ketundukan pada
kehendak Allah (ay 6), maka akan ada damai di dalam diri kita! (bdk. Yes
26:3).
'Melampaui segala akal' (ay 7) karena itu
tidak akan bisa dimengerti, khususnya oleh orang dunia! Dalam situasi dimana
orang seharusnya takut / kuatir, maka orang kristen yang mau dan bisa melakukan
ay 6 itu bisa tetap damai dan sukacita!
4:8 Jadi
akhirnya, kita-kita, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua
yang suci 6 , semua yang manis, semua yang sedap
didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya
itu.
Kata 'pikirkanlah' (ay 8) dalam
bahasa Yunaninya adalah LOGIZESTHE dan kata ini ada dalam bentuk present
imperative (= kata perintah dalam bentuk present / sekarang). Dalam
bahasa Yunani ada 2 bentuk kata perintah. Kalau digunakan aorist
imperative (= kata perintah dalam bentuk lampau) maka maksudnya
memerintahkan untuk dilakukan hanya satu kali saja. Tetapi kalau digunakan present
imperative menunjukkan bahwa perintah ini harus dilakukan terus-menerus.
Dengan kata lain, kita harus menjadikan hal ini sebagai suatu kebiasaaan. Karena
itu, jangan biarkan sedetikpun pikiran kita diisi dengan hal-hal yang jahat,
tidak benar, tidak mulia dsb! Begitu kita sadar bahwa dalam pikiran kita sedang
bercokol hal-hal yang salah / jahat dsb, segeralah minta ampun kepada Tuhan dan
berusahalah untuk mem- buang pikiran jelek itu dari otak kita dan
menggantikannya dengan hal-hal yang benar dan baik!
4:9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu.u Maka Allah sumber damai sejahtera v akan menyertai kamu.
Bukan hanya pikiran kita yang harus benar,
tetapi hidup kita juga harus benar! Kalau ay 6-7 menekankan doa dan penyerahan
kepada Tuhan, maka ay 8-9 menekankan pikiran yang benar dan hidup yang
benar. Jika kita berpikir dan hidup benar, maka 'Allah sumber damai sejahtera'
(the God of peace) akan menyertai kita!
Mat 5:8 mengatakan bahwa orang yang
suci hatinya akan melihat Allah! Juga dengan Yes 48:18 yang mengatakan
bahwa kalau kita mentaati Tuhan maka damai sejahtera kita akan seperti sungai
yang tidak pernah kering, dan kebahagiaan kita akan terus berlimpah seperti
gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti!
KESIMPULAN
Hubungan
kita dengan sesama saling mempengaruhi dengan hubung-an kita dengan Tuhan, kalau
hubungan dengan Allah rusak, maka hubungan dengan sesama juga akan rusak.
Keretakan
antara Euodia dan Sintikhe sedikit banyak akan me-renggangkan hubungan mereka
dengan Allah! Keretakan antara mereka berdua menyebabkan mereka sukar / tidak
bisa bekerja sama. Dan ini akan mempengaruhi pelayanan dari seluruh gereja
Filipi! Oleh karena itu penting untuk menjaga kesatuan.
APLIKASI
-
Memperbaiki n membicarakan masalah dengan
teman n pacar
-
Berpikir positif saling menghargai
pendapat teman
@littlewinda
0 komentar: