PENGAKUAN PETRUS (Matius 16:13-20)

Filed under: by: COGS

Hay-hay,..:D
Dari 2 tulisan awal, kyaknya tulisan ketiga ini, kalo mw baca perlu konsentrasi dulu..
Aku saranin kalo mau baca tulisan ini, baca natsnya dulu ya, biar ngerti. Lebih baik lagi kalo dibaca juga pengantar kitabnya..
selamat menikmati, semoga tulisan ini bermanfaat^^,


Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.”(Mat 16;16)

Murid-murid masih sedang bertanya-tanya tentang apa yang dilakukan Gurunya setelah banyak hal yang mereka lihat dari Gurunya tersebut. Bagaimana Ia memberi makan lima ribu orang, berjalan di atas air, menyembuhkan orang sakit, memberi makan empat ribu orang, meraih ketenaran, tetapi malah lari dari orang-orang yang mengikutinya.
Murid-murid masih bingung apalagi yang akan dilakukan Yesus ketika membawa mereka ke kota Kaisarea Filipi. Ya, Kaisarea Filipi. Berikut adalah gambaran kota Kaisarea Filipi dalam buku Ketuhanan Kristus:
Kaisarea Filipi adalah kota yang terletak sekitar 25 mil sebelah utara danau Galilea. Penduduknya mayoritas bukan orang Yahudi. Di sana banyak terdapat kuil-kuil Baal dan dewa-dewa lain. Di daerah itu, ada sebuah gunung di mana Raja Herodes membuat kuil yang megah untuk kaisar. Itulah sebabnya kota itu disebut Kaisarea tetapi kemudian Philips, putera Herodes memperindah kuil itu sehingga Ia menamai kota itu Kaisarea Filipi. Maka siapapun yang memasuki daerah itu pasti akan melihat bangunan megah yang indah , yang mengingatkan orang akan kebesaran Kerajaan Romawi dan keagungan dewa-dewanya.

Sesaat ketika memasuki kota itu, ketika memandang pada gunung Herodes itu, murid-murid langsung terusik dengan keagungan kota tersebut. Kota yang indah dengan kemegahan dewa-dewa  tergambar secara jelas melalui setiap tata kota. Sesaat mungkin mereka sempat terkagum, terperanjat, atau bahkan memuji dewa-dewa yang mereka anggap adalah sembahan orang kafir itu.
Saat pikiran mereka mulai melayang kesana-kemari, mengagumi keagungan tersebut, tiba-tiba Sang Guru bertanya “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” (Mat 16:13)
Murid-murid berpikir sejenak. Nama-nama mulai bermunculan dalam pikiran mereka dan keluar satu per satu. “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." (Mat 16:14)
Sebuah jawaban ironi yang diberikan para murid. Walaupun, saat itu Yesus sudah tahu apa yang akan menjadi jawaban murid-muridnya itu, sisi kemanusiaannya mungkin tersayat, kecewa, dan kesal. Murid-murid tersebut sudah menjalani berbagai hal bersama Anak Manusia itu, namun ternyata murid-murid sendiri malah belum yakin siapakah anak Manusia itu.
Yesus kembali mengajukan pertanyaan yang sama dalam kalimat yang berbeda: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" (Mat 16:15)

Sebuah jawaban yang mengharukan tiba-tiba keluar dari mulut Petrus, salah seorang murid yang sangat dekat dengan Yesus tersebut. "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"(Mat 16;16)
Ya, benar-benar sebuah jawaban yang mengharukan. Di tengah-tengah keagungan dewa-dewa sembahan bangsa kafir, Petrus dapat menyadari dan meyatakan bahwa Yesus adalah Mesias. YESUS adalah ANAK MANUSIA tersebut. Dan bukan hanya Mesias tetapi juga ANAK ALLAH. Lebih lagi Petrus menyatakan Yesus bukan hanya sebagai Anak Allah yang mati, tetapi Petrus jelas menyatakan YESUS, ANAK ALLAH YANG HIDUP.
Sejenak mungkin para murid terperanjat dengan jawaban Petrus, atau mungkin Petrus sempat merasa sombong di dalam hatinya. Namun, Yesus berkata:” Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga”(Mat 16;17)

Ya, sebuah pernyataan yang lugas dari Yesus. Dia mengatakan: Petrus, itu bukan karena kamu yang pintar, atau bukan karena kamu yang hebat tapi karena Bapalah yang memberitahukannya pada kamu. Bapalah yang menganugerahkannya pada kamu.
Iya, konsepnya adalah anugerah. Kita sebagai anak-anak Allah tidak akan pernah bisa mengenal Allah karena apa yang kita lakukan. Kita tidak akan bisa mengenal bahwa Yesus itu Mesias jika hanya mengandalkan akal budi, pikiran, atau kepandaian kita. Tuhan itu tidak terjangkau. Pikiran kita tidak sanggup untuk menjangkau Dia. Kita hanya bisa mengenal Allah jika Allah yang memperkenalkan dirinya pada kita. Seberapa hebat pun kita, sberapa pintar pun kita, seberapa kuat pun kita, jika Allah tidak menyatakan dirinya pada kita maka kita tidak akan mengenal Dia.
Nah, sekarang cukupkah sampai Allah mengenalkan dirinya pada kita? Apa bagian kita?
Bagian kita adalah menerima pengenalan itu. Kita tidak akan menegenal seseorang, ketika Ia mau mengenalkan dirinya tapi kita tidak menyambutnya. Demikian juga Tuhan. Kita tidak akan mengenal Tuhan, jika setelah Tuhan menyatakan diriNya pada kita hati kita tetap tertutup. Hati kita menolak. Pertanyaannya, maukah kita membuka pintu hati kita?
Yesus melanjutkan perkataanNya pada Petrus;” Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
Sebuah alur yang begitu indah dinyatakan Tuhan Yesus di sini. Setelah mendengar pengakuan Petrus tentang pengenalanNya akan Mesias, Yesus mengangkat konsep gereja. Ia mengatakan: Hai Petrus (bahasa Yunani Petros=batu kecil) kau akan menjadi salah satu batu kecil yang akan didirikan di atas Petra ini  (Petra=batu karangàYesus).
Ya, inilah konsep gereja yang diangkat Tuhan Yesus. Sesudah kita percaya, kita mengaku bahwa Yesus adalah Mesias kita, maka kita kan menjadi salah satu petros itu yang dipakai untuk membangun gereja yang dasarNya adlah Kristus (Petra=batu karang). Petrus sangat memahami konsep ini sehingga dalam I Petrus 2:4-5 Petrus menuliskan:  Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Pertanyannya bagi kita adalah, bagaimana dengan kita yang sudah menerima Kristus, mendapat pengenalan akan Dia, sudahkah kita menjadi salah satu batu kecil (petros) itu? sudahkah kita menjadi bagian dari suatu persekutuan/gereja? Sudahkah kita memberi diri untuk dipakai Allah dalam membangun gereja/persekutuan?
Tidak hanya sampai di sana, Yesus masih melanjutkan alur ceritanya. Ia kemudian berkata: “Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." (Mat 16:19)
Setelah konsep anugerah dan gereja Yesus meneruskannya pada konsep kesaksian (perwalian). Dia berkata: Karena Engkau adalah Petrus maka Engkau akan menajadi saksiKu, engkau memegang kunci Kerajaan Sorga, sehingga apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.
Bagaimana dengan kita yang sudah menerima Kristus dan menjadi bagian dari gereja/persekutuan. Sudahkah kita menyaksikan Kristus dalam hidup kita sehari-hari? Apakah bukti bahwa kita sudah menerima Dia sebagai Juruselamat kita? Kita harus bijak menayksikan Dia, karena kita adalah saksi kristus.

10 komentar:

On 22 Desember 2011 pukul 01.18 , Mega Sidabutar mengatakan...

udah mulai rame nih..
tunggu postinganku yaa :)
Gb

 
On 22 Desember 2011 pukul 02.11 , windaia208@gmail.com mengatakan...

tggu postku.. ahahhaa...
nice post k'nes :D

 
On 27 Juni 2012 pukul 04.34 , Santallum_Cendana mengatakan...

thanks yahhhh,,,, renungan ini membantu sya dalam persiapan memimpin kelompok kecil

 
On 31 Desember 2013 pukul 03.26 , Ahmad Maco mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
 
On 22 Agustus 2014 pukul 19.57 , aventsaur.wordpress.com mengatakan...

Terima kasih ya, renungan dan informasi yang bermanfaat.

 
On 27 April 2015 pukul 17.13 , Wikuwibowo mengatakan...

bagus infonya

 
On 5 Maret 2018 pukul 04.32 , Unknown mengatakan...

Terima kasih atas renungannya

 
On 31 Juli 2018 pukul 08.03 , Unknown mengatakan...

Terima kasih sangat bermanfaat Renungannya

 
On 2 Mei 2019 pukul 03.29 , mas widi mengatakan...

Sangat bermanfaat

 
On 2 Mei 2022 pukul 17.24 , dahamiaz mengatakan...

Tksh banyak, sangat memberkati.